Kamis, 16 Maret 2017

Tugas Proyek : Teks Ulasan Film

Tugas Proyek  : TEKS ULASAN FILM

Patah Hati Bukanlah Akhir Segalanya

Image result for koala kumal

Judul Film                : Koala Kumal
Sutradara                  : Raditya Dika
Produser                   : Chand Parwez Servia dan Fiaz Servia
Produksi                   : Starvision Plus
Pemeran                   : Raditya Dika, Sheryl Sheinafia, Acha Septriasa, Nino Fernandez


Film Koala Kumal adalah film adaptasi novel yang berjudul sama karya Raditya Dika. Memang ini bukan pertama kalinya novel Raditya Dika yang diangkat ke layar lebar. Dan setiap buku yang difilmkan, pasti membawa warna yang berbeda. Seperti film Koala Kumal ini. Tak jauh berbeda dari film-film Raditya Dika sebelumnya, film ini merupakan film romantis yang kental akan komedi. Sebuah ciri khas dari setiap karya Raditya Dika.
Film yang berdurasi 90 menit ini menceritakan Dika (Raditya Dika) yang di putuskan oleh kekasihnya, Andrea (Acha Septriasa) menjelang hari pernikahannya. Hingga dia bertemu dengan Trisna (Sheryl Shenafia) yang membuat mereka berdua sama-sama belajar arti perpisahan.

Batalnya Pernikahan
Dika masih terus sibuk mempersiapkan pernikahannya dengan seorang wedding organizer yang juga teman lamanya. Mulai dari konsep pernikahan hingga undangan. Sayangnya, Andrea membatalkan pernikahannya secara sepihak dan memilih James, selingkuhannya. Hal ini jelas membuat Dika terpuruk. 2 bulan menjelang hari bahagianya, malah hancur karena kekasihnya memilih orang lain.
Kemudian cerita berlanjut ketahun berikutnya. Rupanya Dika masih belum bisa move on dari kejadian batalnya pernikahan setahun lalu. Pekerjaannya menjadi terbengkalai. Tak ada ide cerita yang bisa dijadikan materi untuk menulis sebuah buku. Padahal dia sendiri sudah dikejar-kejar oleh editor untuk segera merilis karyanya. Bahkan, Mama Dika sampai mengenalkannya ke anak-anak perempuan temannya agar Dika bisa melupakan Andrea. Yah, walaupun tak ada satupun yang berhasil.
Hingga hari itu, Dika bertemu dengan Trisna. Seorang mahasiswi berkepribadian unik yang mempunyai sebuah bookclub. Bookclub yang didirikan oleh Trisna ini memang cukup unik. Mereka akan bedah buku dengan menggunakan dresscode sesuai buku yang akan dibedah. Kemudian, Trisna mengajak Dika ke bookclubnya karena ia tahu, Dika adalah seorang penulis yang mumpuni.

Proses Move On
Setelah berkenalan dan datang ke bookclub milik Trisna, Dika dan Trisna menjadi dekat. Dan karena itulah, Trisna menjadi tahu mengapa buku Dika kali ini tak kunjung rampung. Dika mulai menceritakan sebab-sebab mengapa ia batal menikah dan kegalauannya karena belum bisa melupakan kejadian setahun lalu. Kemudian Trisna mengusulkan Dika, agar ia balas dendam pada Andrea.
Tapi bukan Trisna kalau rencananya tak konyol. Rencana yang diberikannya terkesan keren namun pada akhirnya malah membuat mereka berdua, terutama Dika, menanggung malu. Seperti saat mereka bertemu di restoran, Trisna saat itu meminta Dika untuk “say hello” ke Andrea dan James untuk membuktikan bahwa Dika saat ini sudah benar-benar move on. Sayangnya, Dika yang saat itu berpakaian seperti seorang Hobbit disangka gembel oleh Andrea dan James. Bahkan James sampai memberikan uang ke Dika.
Trisna juga menyuruh Dika untuk mengikuti kencan buta hingga mencari gebetan menggunakan aplikasi. Benar-benar konyol namun memberikan sisi yang menarik juga. Kemudian, Dika juga bertemu dengan Kinara, teman Andrea dulu. Mereka saling bercerita tentang masa-masa dulu saat Dika masih menjadi kekasih Andrea.
Trisna masih belum juga menyerah membantu Dika untuk balas dendam pada Andrea. Hal ini menimbulkan kecurigaan bagi Dika. Namun, Dika memilih untuk tak ambil pusing dan tetap menuruti rencana konyol Trisna. Mereka menjadi lebih sering bertemu karena hal itu. Bahkan Mama dan Papa Dika mengira kalau Trisna adalah kekasih Dika yang baru.
Kemudian cerita beralih pada Andrea dan James. Andrea menuduh James berselingkuh dengan mantan pacarnya karena mereka ternyata berlibur bersama ke Bali. Hal ini menyulut kemarahan Andrea dan ia membatalkan pernikahannya dengan James. Andrea lalu pergi menemui Dika dan mencoba untuk kembali bersama Dika. Andrea mulai untuk kembali dekat dengan Dika. Menyesali segala perbuatannya karena telah meninggalkan Dika. Dika merasa bimbang. Di satu sisi, ia sudah mulai bisa merelakan Andrea dengan orang lain. Namun di sisi lain, ia juga masih menyimpan rasa pada Andrea.
Trisna yang mengetahui hal ini, merasa tidak suka. Alasannya adalah karena Andrea dengan seenaknya pergi dan datang kembali ke Dika. Sikap Trisna yang seperti ini membuat Dika bertanya-tanya, sebenarnya apa motif Trisna untuk membantunya move on.
Ternyata Trisna membantu Dika, karena Trisna juga ingin balas dendam. Dan mengapa targetnya Andrea, adalah karena ia tak punya target untuk membalaskan dendamnya. Ia dendam pada kekasihnya terdahulu, Choki. Ia meninggal saat Trsina sedang sayang-sayangnya. Ia benci perpisahan. Ia benci ditinggalkan. Ia benci orang yang meninggalkannya. Oleh karena itu, ia ingin membalaskan dendamnya pada Andrea.
Kemudian Dika mengatakan pada Trisna, bahwa berpacaran memang untuk berpisah apapun alasannya. Mungkin karena beda pendapat atau salah satunya meninggal dunia. Jika perpisahan memang harus terjadi, maka jangan membenci orang ataupun kenangannya tetapi perpisahannya.
Setelah kejadian itu, Dika dan Trisna kembali berteman dan menjalani kehidupannya masing-masing. Mereka juga membantu Andrea dan James agar tidak membatalkan pernikahannya. Dika merasa bahwa Andrea memang harus bersama James bukan bersamanya.

Evaluasi
Dengan durasi sekitar 90 menit, film ini benar-benar menyuguhkan perjuangan untuk sembuh dari patah hati. Ya, patah hati memang bukan akhir dari segalanya. Tuhan pasti punya rencana untuk orang yang patah hati, bahwa dia memang bukan yang terbaik.
Setiap film-film Raditya Dika pasti mengambil filosofi yang tak umum. Seperti film Koala Kumal ini, film ini mengambil filosofi dari sebuah lukisan koala. Di lukisan tersebut, diceritakan bahwa ada seekor koala yang meninggalkan rumahnya di hutan. Ia pergi ke suatu tempat yang baru. Lalu saat dia kembali, rumahnya dahulu di hutan telah hilang karena penenbangan liar. Hal ini mengajarkan kita bahwa sesuatu yang telah pergi, jika ia kembali maka tak akan sama lagi. Filosofi ini tercermin saat Andrea menyesal dan ingin kembali bersama Dika, namun dika sudah tak sama lagi, ia sudah merelakan Andrea pergi. Rumah hatinya kini telah untuk orang lain.
Lalu, sisi komedi yang dihadirkan Raditya Dika dalam setiap filmnya selalu berhasil membuat penonton tertawa. Secara tidak langsung, film ini mengajarkan pada kita bahwa, patah hati tak harus selalu dibawa pusing dan sedih. Hal-hal konyol saat proses move on, menjadi plot menarik dalam film ini.
Selain itu, film ini memiliki plot twist. Penonton tak akan mengira akhir dari film ini. Mungkin pada bagian awal sampai setengah bagian akhir penonton mengira Dika akan berpacaran dengan Trisna. Namun ternyata salah, Dika dan Trisna hanya berteman. Dan Dika malah dekat dengan Kinara, teman Andrea dulu. Film yang memiliki plot twist memang benar-benar menarik. Karena akan memberikan efek terkejut pada penonton.
Namun, untuk isi cerita, film ini memang kurang terasa klimaksnya. Tak ada konflik yang penyelesaiannya membuncah. Dan terkesan terlalu datar. Tak seperti film Raditya Dika sebelumnya, film ini memang ringan. Bagi penonton awan film Raditya Dika, ini memang bagus karena materi filmnya tidak terlalu berat. Namun bagi yang sudah mengikuti beberapa film Raditya Dika, film ini terasa terlalu ringan. Dan bisa dibilang kurang greget.
Secara keseluruhan film ini menarik dan recommended untuk ditonton. Musik yang dihadirkan dalam soundtracknya, juga pas sehingga mudah diingat. Kemudian filosofi yang selalu diselipkan oleh Raditya Dika. Dan yang paling penting dan menarik adalah plot twist dari film ini. Benar-benar suatu ending yang memberikan kesan unik.

Nama               : Sekar Ayu Ramadhanti
Kelas               : XI IPA 11

No. Absen       : 32 (absen baru)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar