Perencanaan
Seorang Bapak untuk Kembali Hidup
Judul Film : Sabtu Bersama Bapak
Produser : Oldy Mulya Hidayat
Sutradara : Monty Tiwa
Pemeran :
Abimana AryaSatya, Ira Wibowo, Deva Mahenra, Arifin Putra, Acha Septriasa, sheila
Dara Aisha, Ernest Prakarsa, Jennifer Arnelita, Rendy Kjaernett.
Perjalanan
hidup setiap manusia berbeda-beda. Perbedaan itulah yang dapat mengajarkan
seseorang bagaimana harus berinovasi dalam mengatasi sebuah masalah. Terkadang
dalam melewati perjalanan hidup diperlukan sebuah pelajaran hidup. Selaras
dengan film dari Monty Tiwa, yang akan memanjakan penonton melalui kisah pahit
dan manis seorang bapak (diperankan oleh Abimana Arystya) yang berusaha
menemani keluarganya melalui potongan-potongan film.
Keluarga Aneh
Tokoh
utama didalam ini adalah seorang Gunawan yang memiliki istri bernama Itje,
mereka dianugrahi dua orang anak yang bernama Satya dan Cakra. Baru sekitar 5
menit berjalan film ini akan menyuguhkan sebuah masalah yang mendasari jalan
cerita ini. Ketika menerima surat dari
yayasan kanker nasional, Gunawan yang biasa dipanggil Bapak ini menyadari bahwa
hidupnya tidak lama lagi. Ia menggunakan sisa-sisa dari hidupnya bersama
kelarganya dan akan membimbing keluarganya melalui vidio-vidio yang ia rekam.
Penggambaran
apik ini selalu bermunculan setiap hari sabtu yang selalu diingat oleh Satya
dan Cakra. Pesan seorang bapak bagi mereka bahkan berubah menjadi
prinsip-prinsip yang mereka jalani seumur hidupnya. Satya berhsil menunjukkan
wibawanya sebagai seorang kakak bahkan dia berhasil melamar gadi bernama risa
dengan sangat romantis. Cakra atau yang sering dipanggil ibunya Saka adalah
anak kedua dengan tigkat humoristas yang lebih tinggi dibanding kakaknya. Namun
ada suatu masalah dalam diri Cakra ketika dia melihat seorang wanita cantik
akan selalu gugup. Bahkan sampai dia berumur 30 tahun dan kakaknya mempunyai
dua orang anak, dia masih menjomblo.
Sabtu
demi sabtu selalu berjalan dengan seru bahkan dengan pesan dari bapak mereka
yang selalu terngiang ditelinga mereka. Merka berhasil menjadi juara saat kecil
dan sukses disaat dewasa. Beberapa hal tadi menunjukkan film ini ingin
memberikan sebuah pelajaran kepada kita bahwa pesan dari orang tua adalah
segala-galanya bagi setiap orang. Karena pesan dari orang tua tidak akan
menyesatkan. Malah memberikan sebuah motivasi. Dalam bagian awal dan tengah
film pesan Gunawan sebagai seorang bapak yang sering diucapkan adalah rencana,
rencana, dan rencana karena bagi Gunawan rencana akan membuat hidup lebih tertata
dan menuntun kita dengan tahap-tahap yang pasti.
Rencana dan
Asmara
Kehidupan
Satya dengan keluarganya harus berpencar jauh dengan ibunya. Satya dan Rissa
tinggal di Prancis. Mereka menjalani hidup mereka sebagaimana pesan bapak
yaitu dengan rencana. Namun rencana yang disusun oleh Satya dirasa berlebihan
sehingga menghilangkan waktu dengan keluarganya yaitu dengan kedua
anak-anaknya. Satya sangat berambisius melampuai bapaknya, namun dia tidak
sadar bahwa hidup dengan keluarga yang sebenarnya adalah impian dari setia
bapak di dunia. akhirnya hubungan mereka kandas. Disitulah kedekatan seoang Rissa
dengan mertuanya sangat terlihat, dan kedekatan batin antara seorang anak dan
bapak sampai masuk kedalam mimpi untuk menyadarkan anaknya “jangan melupakan
kehidupan sekarang, keluargamu lebih penting dari apapun” itulah yang membuat Satya
sadar yaitu ucapan bapak dalam mimpi. Akhirnya mereka sadar bahwa rencana yang
paling indah menggapai masa depan bersama-sama.
Kesehatan
mama (Itje) juga menurun, namun ia khawatir dengan Saka. Hal yang umum ini sangatlah menyentuh karena seorang ibu
memendam penyakitnya agar anaknya tidak panik dan giat bekerja. Namun karena
kestiaan seorang Itje terhadap suaminya ia harus segera menikahkan Cakra. Di
lain tempat kehumorisan rekan-rekan Cakra dikemas dengan apik oleh tokoh wati,
dan Firman. Hingga akhirnya seorang yang selalu gugup ini benar-benar
mendapatkan gadis karena sepatu yang sering dilihatnya di mushola. Dalam kisah
asmarany mereka mengajarkan “bahwa untuk menjadi sempurna itu tugas masing–masing
individu, tugas bersama dari sebuah pasangan adalah menjadikan pasangat yang
kuat. Tentunya dengan imam yang bagus serta makmum yang bagus” itu kata bapak Cakra.
Tanpa Rencana
Cerita
dari film Sabtu Bersama Bapak adalah
cerita yang mengarjakan perjalanan hidup untuk selalu mementingkan keluarga.
Mempersiapkan masa depan dengan rencana. Dan selalu berusaha untuk senantiasa
dengan dengan keluarga. Akan tetapi jalan cerita yang sangat banyak malah
membuat film dengan durasi 1 jam 43 menit ini terasa kurang akan rencana.
Penggambaran tokoh Satya dan Cakra disaat kecil masih mengambang. Bagaimana Rissa
sudah mempunyai dua orang anak hilang begitu saja. Bahkan keadaan setelah
pemakaman Gunawan yang seharusnya dapat diangkat menjadi cerita yang
mengharu-biru tidak terlihat dalam setiap menit dalam film tersebut.
Setting
tempat yang menarik dan cocok dengan kondisinya seperti menjadi prioritas dalam
film ini, namun tidak dalam hal rias busananya yaitu penggambaran bapak dan
mama yang sangat terlihat kalau palsu dimana bapak yang selalu terihat muda,
padahal possinya adalah sebagai orang tua, dan mama yang seharusnya menjadi
possi muda masih terihat daam posisi tua sehingga kurang sinkron antara kedua
pasangan yang menjadi titik tumpu berjalanya film.
Dari
kesuluruhan kekurangan dari film ini, akan tidak terasa karena tertutup dengan
pesan-pesan seorang bapak kepada anaknya. Sehingga film yang berdurasi 1 jam 43
menit ini cocok untuk keluarga, dan pasangan-pasangan yang akan merencanakan
kehidupan mereka selanjutanya.
Penulis : David Maulana Ihsan
No : 05 (Absen Baru)
Kelas : XI IPA 11
Sekolah : SMA Negeri 2 Semarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar