Kamis, 09 Maret 2017

Tugas Proyek : Teks Ulasan Film

Perencanaan Seorang Bapak untuk Kembali Hidup



Judul Film       : Sabtu Bersama Bapak
Produser          : Oldy Mulya Hidayat
Sutradara         : Monty Tiwa
Pemeran          : Abimana AryaSatya, Ira Wibowo, Deva Mahenra, Arifin Putra, Acha Septriasa, sheila Dara Aisha, Ernest Prakarsa, Jennifer Arnelita, Rendy Kjaernett.

            Perjalanan hidup setiap manusia berbeda-beda. Perbedaan itulah yang dapat mengajarkan seseorang bagaimana harus berinovasi dalam mengatasi sebuah masalah. Terkadang dalam melewati perjalanan hidup diperlukan sebuah pelajaran hidup. Selaras dengan film dari Monty Tiwa, yang akan memanjakan penonton melalui kisah pahit dan manis seorang bapak (diperankan oleh Abimana Arystya) yang berusaha menemani keluarganya melalui potongan-potongan film.

Keluarga Aneh
            Tokoh utama didalam ini adalah seorang Gunawan yang memiliki istri bernama Itje, mereka dianugrahi dua orang anak yang bernama Satya dan Cakra. Baru sekitar 5 menit berjalan film ini akan menyuguhkan sebuah masalah yang mendasari jalan cerita ini.  Ketika menerima surat dari yayasan kanker nasional, Gunawan yang biasa dipanggil Bapak ini menyadari bahwa hidupnya tidak lama lagi. Ia menggunakan sisa-sisa dari hidupnya bersama kelarganya dan akan membimbing keluarganya melalui vidio-vidio yang ia rekam.
            Penggambaran apik ini selalu bermunculan setiap hari sabtu yang selalu diingat oleh Satya dan Cakra. Pesan seorang bapak bagi mereka bahkan berubah menjadi prinsip-prinsip yang mereka jalani seumur hidupnya. Satya berhsil menunjukkan wibawanya sebagai seorang kakak bahkan dia berhasil melamar gadi bernama risa dengan sangat romantis. Cakra atau yang sering dipanggil ibunya Saka adalah anak kedua dengan tigkat humoristas yang lebih tinggi dibanding kakaknya. Namun ada suatu masalah dalam diri Cakra ketika dia melihat seorang wanita cantik akan selalu gugup. Bahkan sampai dia berumur 30 tahun dan kakaknya mempunyai dua orang anak, dia masih menjomblo.
            Sabtu demi sabtu selalu berjalan dengan seru bahkan dengan pesan dari bapak mereka yang selalu terngiang ditelinga mereka. Merka berhasil menjadi juara saat kecil dan sukses disaat dewasa. Beberapa hal tadi menunjukkan film ini ingin memberikan sebuah pelajaran kepada kita bahwa pesan dari orang tua adalah segala-galanya bagi setiap orang. Karena pesan dari orang tua tidak akan menyesatkan. Malah memberikan sebuah motivasi. Dalam bagian awal dan tengah film pesan Gunawan sebagai seorang bapak yang sering diucapkan adalah rencana, rencana, dan rencana karena bagi Gunawan rencana akan membuat hidup lebih tertata dan menuntun kita dengan tahap-tahap yang pasti.

Rencana dan Asmara
            Kehidupan Satya dengan keluarganya harus berpencar jauh dengan ibunya. Satya dan Rissa tinggal di Prancis. Mereka menjalani hidup mereka sebagaimana pesan bapak yaitu dengan rencana. Namun rencana yang disusun oleh Satya dirasa berlebihan sehingga menghilangkan waktu dengan keluarganya yaitu dengan kedua anak-anaknya. Satya sangat berambisius melampuai bapaknya, namun dia tidak sadar bahwa hidup dengan keluarga yang sebenarnya adalah impian dari setia bapak di dunia. akhirnya hubungan mereka kandas. Disitulah kedekatan seoang Rissa dengan mertuanya sangat terlihat, dan kedekatan batin antara seorang anak dan bapak sampai masuk kedalam mimpi untuk menyadarkan anaknya “jangan melupakan kehidupan sekarang, keluargamu lebih penting dari apapun” itulah yang membuat Satya sadar yaitu ucapan bapak dalam mimpi. Akhirnya mereka sadar bahwa rencana yang paling indah menggapai masa depan bersama-sama.
            Kesehatan mama (Itje) juga menurun, namun ia khawatir dengan Saka. Hal yang umum ini  sangatlah menyentuh karena seorang ibu memendam penyakitnya agar anaknya tidak panik dan giat bekerja. Namun karena kestiaan seorang Itje terhadap suaminya ia harus segera menikahkan Cakra. Di lain tempat kehumorisan rekan-rekan Cakra dikemas dengan apik oleh tokoh wati, dan Firman. Hingga akhirnya seorang yang selalu gugup ini benar-benar mendapatkan gadis karena sepatu yang sering dilihatnya di mushola. Dalam kisah asmarany mereka mengajarkan “bahwa untuk menjadi sempurna itu tugas masing–masing individu, tugas bersama dari sebuah pasangan adalah menjadikan pasangat yang kuat. Tentunya dengan imam yang bagus serta makmum yang bagus” itu kata bapak Cakra.

Tanpa Rencana
            Cerita dari film Sabtu Bersama Bapak adalah cerita yang mengarjakan perjalanan hidup untuk selalu mementingkan keluarga. Mempersiapkan masa depan dengan rencana. Dan selalu berusaha untuk senantiasa dengan dengan keluarga. Akan tetapi jalan cerita yang sangat banyak malah membuat film dengan durasi 1 jam 43 menit ini terasa kurang akan rencana. Penggambaran tokoh Satya dan Cakra disaat kecil masih mengambang. Bagaimana Rissa sudah mempunyai dua orang anak hilang begitu saja. Bahkan keadaan setelah pemakaman Gunawan yang seharusnya dapat diangkat menjadi cerita yang mengharu-biru tidak terlihat dalam setiap menit dalam film tersebut.
            Setting tempat yang menarik dan cocok dengan kondisinya seperti menjadi prioritas dalam film ini, namun tidak dalam hal rias busananya yaitu penggambaran bapak dan mama yang sangat terlihat kalau palsu dimana bapak yang selalu terihat muda, padahal possinya adalah sebagai orang tua, dan mama yang seharusnya menjadi possi muda masih terihat daam posisi tua sehingga kurang sinkron antara kedua pasangan yang menjadi titik tumpu berjalanya film.
            Dari kesuluruhan kekurangan dari film ini, akan tidak terasa karena tertutup dengan pesan-pesan seorang bapak kepada anaknya. Sehingga film yang berdurasi 1 jam 43 menit ini cocok untuk keluarga, dan pasangan-pasangan yang akan merencanakan kehidupan mereka selanjutanya.


Penulis  : David Maulana Ihsan
No         : 05 (Absen Baru)
Kelas     : XI IPA 11
Sekolah : SMA Negeri 2 Semarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar