Judul Film : Aku Ingin Ibu Pulang
Produser : Oldy Mulya Hidayat, Sonya Laoh
Sutradara : Monty Tiwa, Titien Wattimena
Pemeran : Nirina Zubir,Teuku Rifnu Wikana, Jefan Nathanio, Nova
Eliza, Gecca Tavvara
Kehidupan didunia ini sangat dipenuhi dengan berbagai
macam persolan. Terlahir miskin bukan berarti kita harus berkecil hati dalam
meraih segala cita cita. Seperti dalam film yang di produseri oleh Oldy Mulya
Hidayat dan Sonya Laoh , bercerita tentang adanya ketulusan dan pengharapan
besar dari seorang anak.
Prestasi di tengah keterbatasan
Tokoh utama dalam film ini adalah
Jempol Budiman yang diperankan oleh Jefan Nathanio. Dikisahkan dia adalah
seorang anak kelas V sekolah dasar (SD) yang memang terlahir dari keluarga yang
kurang mampu dalam hal finansial tetapi hal ini tidak menghalangi Jempol untuk
menuntut ilmu setinggi tingginya. Dikisahkan bahwa sehari harinya ia sering
terlambabt sekolah karena harus membantu orang tuanya,tetapi disisi lain ia
selalu menunjukkan prestasinya dimana Ia mendaoatkan peringkat I dikelasnya.
Konflik mulai sedikit demi sedikit bermunculan tatkala
Jempol menerima kabar bahwa sang ayah kecelakaan. Sang sutradara memunculkan
nilai keluguan seorang anak yang menanyakan rencana jalan-jalannya bersama sang
ayah ditengah kondisi sang ayah yang sedang sakit. Tapi mengetahui bahwa sang
anak berhasil menjadi Juara kelas sang ayah (diperankan oleh Teuku Rifnu
Wikana) justru merasa bangga dan tetap memberikan harapan dan semangat pada
sang anak bahwa suatu saat nanti ia akan pergi bersama-sama mengelilingi
Jakarta.
Pengabdian
Dalam cerita film Aku Ingin Ibu
Pulang ,memberikan pengajaran hidup dimana meskipun kita terlahir miskin tapi
kita tidak boleh menyimpan ego yang tinggi. Kita harus yakin,kita harus bisa
menggantungkan cita cita kita setinggi monas. Satri,istri Bagas (yang
diperankan oleh Nirina Zubir) mencerminkan sikap tokoh yang bakti sepenuhnya
terhadap sang suami. Ia harus kerja banting tulang untuk menghidupi
keluarganya. Dari karakter Satri, ini merupakan sedikit singgungan nyata oleh
produser terhadap segala fakta yang ada dilingkungan sekitar kita. Dimana
emansipasi wanita mulai terlihat dimana-mana.
Hal yang menarik adalah, ketika
terjadi konflik antara Satri dan suami karena Satri ketahuan mencuri uang di
Toko Ko Herman, Bagus (Rifni Wikana) tahu bahwa ini adalah suatu pengorbanan
sang istri kepadanya tapi ia tidak pernah sama sekali mengajarkan untuk
mencuri. Ia berprinsip ,biarkan saja kita hidup miskin asalkan kita tidak
mencuri.Sampai akhirnya Satri pergi meninggalkan Bagus.
Ketulusan hati seorang anak
Dalam film berdurasi 1jam 44 menit ini menyuguhkan kisah
inspiratif yang disalurkan melalui kepribadian si Jempol . Mengetahui keadaan
keluarganya yang semakin terpuruk ditambah lagi dengan perginya sang ibu entah
kemana. Jempol memiliki hati yang sangat tulus,ia berusaha mencari kerja yaitu
dengan menjadi jasa antar bubur setiap harinya. Ia harus berlari dengan
semangat demi mengantarkan pesanan buburnya. Selain itu,kisah tulus dari
seorang Jempol terlihat ketika ia mengikuti lomba lari 5 Km,yang hadiahnya ia
tujukan untuk pengobatan sang ayah dan dana untuk mencari sang ibu keliling
Jakarta.
Dalam film ini, konflik yang
disajikan tidak monoton. Dimana penonton dibawa emosinya melalui cerita yang
sangat inspiratif dan tidak mudah ditebak serta banyak nilai inspiratifnya. Tak
hanya itu,Klimaks terjadi ketika Perlombaan lari 5 Km itu berlangsung dan
Jempol hampir saja mencapai garis finis tapi ia berbalik arah menuju rumahnya,
dan ia terkejut melihat sang ayah telah meninggal. Kisah inspiratif ini mengantarkannya
hingga ia menjadi pengisi acara pada talkshow “Kick Andy” dan atas apresiasi
terhadap ketulusannya Jempol mendapat beasiswa pendidikan hingga Perguruan
Tinggi dari Kick Andy Foundation dan Kick Andy Program.
Dari keseluruhan film, terdapat
kekurangan dimana dialog yang disajikan masih ada beberapa yang kurang jelas.
Sehingga akan sedikit mengganggu kenyaman para penonton dalam menyaksikan film
ini. Tetapi dari semua kekurangan tersebut, tersimpan banyak kelebihan yang
ditonjolkan. Diantaranya mengenai latar atau setting yang diambil benar benar
nyata kehidupan masyarakat pinggiran yang terkesan jauh dari kata layak. Film
berdurasi 1 jam 44 menit ini sangat direkomendasikan untuk ditonton bersama
keluarga karena memiliki banyak nilai positif dan pesan pesan kehidupan.
Penulis : Sri Mulyani
No : 34 (Absen Baru)
Kelas : XI IPA 11
Sekolah : SMA
Negeri 2 Semarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar