Minggu, 19 Maret 2017

Tugas Proyek : Teks Ulasan Film Aku Ingin Ibu Pulang

Ketulusan Hati Seorang Jempol




Judul Film       : Aku Ingin Ibu Pulang
Produser          : Oldy Mulya Hidayat, Sonya Laoh
Sutradara         : Monty Tiwa, Titien Wattimena
Pemeran          : Nirina Zubir,Teuku Rifnu Wikana, Jefan Nathanio, Nova Eliza, Gecca Tavvara

            Kehidupan didunia ini sangat dipenuhi dengan berbagai macam persolan. Terlahir miskin bukan berarti kita harus berkecil hati dalam meraih segala cita cita. Seperti dalam film yang di produseri oleh Oldy Mulya Hidayat dan Sonya Laoh , bercerita tentang adanya ketulusan dan pengharapan besar dari seorang anak.

Prestasi di tengah keterbatasan

            Tokoh utama dalam film ini adalah Jempol Budiman yang diperankan oleh Jefan Nathanio. Dikisahkan dia adalah seorang anak kelas V sekolah dasar (SD) yang memang terlahir dari keluarga yang kurang mampu dalam hal finansial tetapi hal ini tidak menghalangi Jempol untuk menuntut ilmu setinggi tingginya. Dikisahkan bahwa sehari harinya ia sering terlambabt sekolah karena harus membantu orang tuanya,tetapi disisi lain ia selalu menunjukkan prestasinya dimana Ia mendaoatkan peringkat I dikelasnya.
Konflik mulai sedikit demi sedikit bermunculan tatkala Jempol menerima kabar bahwa sang ayah kecelakaan. Sang sutradara memunculkan nilai keluguan seorang anak yang menanyakan rencana jalan-jalannya bersama sang ayah ditengah kondisi sang ayah yang sedang sakit. Tapi mengetahui bahwa sang anak berhasil menjadi Juara kelas sang ayah (diperankan oleh Teuku Rifnu Wikana) justru merasa bangga dan tetap memberikan harapan dan semangat pada sang anak bahwa suatu saat nanti ia akan pergi bersama-sama mengelilingi Jakarta.

Pengabdian

            Dalam cerita film Aku Ingin Ibu Pulang ,memberikan pengajaran hidup dimana meskipun kita terlahir miskin tapi kita tidak boleh menyimpan ego yang tinggi. Kita harus yakin,kita harus bisa menggantungkan cita cita kita setinggi monas. Satri,istri Bagas (yang diperankan oleh Nirina Zubir) mencerminkan sikap tokoh yang bakti sepenuhnya terhadap sang suami. Ia harus kerja banting tulang untuk menghidupi keluarganya. Dari karakter Satri, ini merupakan sedikit singgungan nyata oleh produser terhadap segala fakta yang ada dilingkungan sekitar kita. Dimana emansipasi wanita mulai terlihat dimana-mana.
            Hal yang menarik adalah, ketika terjadi konflik antara Satri dan suami karena Satri ketahuan mencuri uang di Toko Ko Herman, Bagus (Rifni Wikana) tahu bahwa ini adalah suatu pengorbanan sang istri kepadanya tapi ia tidak pernah sama sekali mengajarkan untuk mencuri. Ia berprinsip ,biarkan saja kita hidup miskin asalkan kita tidak mencuri.Sampai akhirnya Satri pergi meninggalkan Bagus.

Ketulusan hati seorang anak

            Dalam film berdurasi 1jam 44 menit ini menyuguhkan kisah inspiratif yang disalurkan melalui kepribadian si Jempol . Mengetahui keadaan keluarganya yang semakin terpuruk ditambah lagi dengan perginya sang ibu entah kemana. Jempol memiliki hati yang sangat tulus,ia berusaha mencari kerja yaitu dengan menjadi jasa antar bubur setiap harinya. Ia harus berlari dengan semangat demi mengantarkan pesanan buburnya. Selain itu,kisah tulus dari seorang Jempol terlihat ketika ia mengikuti lomba lari 5 Km,yang hadiahnya ia tujukan untuk pengobatan sang ayah dan dana untuk mencari sang ibu keliling Jakarta.
            Dalam film ini, konflik yang disajikan tidak monoton. Dimana penonton dibawa emosinya melalui cerita yang sangat inspiratif dan tidak mudah ditebak serta banyak nilai inspiratifnya. Tak hanya itu,Klimaks terjadi ketika Perlombaan lari 5 Km itu berlangsung dan Jempol hampir saja mencapai garis finis tapi ia berbalik arah menuju rumahnya, dan ia terkejut melihat sang ayah telah meninggal. Kisah inspiratif ini mengantarkannya hingga ia menjadi pengisi acara pada talkshow “Kick Andy” dan atas apresiasi terhadap ketulusannya Jempol mendapat beasiswa pendidikan hingga Perguruan Tinggi dari Kick Andy Foundation dan Kick Andy Program.


            Dari keseluruhan film, terdapat kekurangan dimana dialog yang disajikan masih ada beberapa yang kurang jelas. Sehingga akan sedikit mengganggu kenyaman para penonton dalam menyaksikan film ini. Tetapi dari semua kekurangan tersebut, tersimpan banyak kelebihan yang ditonjolkan. Diantaranya mengenai latar atau setting yang diambil benar benar nyata kehidupan masyarakat pinggiran yang terkesan jauh dari kata layak. Film berdurasi 1 jam 44 menit ini sangat direkomendasikan untuk ditonton bersama keluarga karena memiliki banyak nilai positif dan pesan pesan kehidupan.



Penulis  : Sri Mulyani
No         : 34 (Absen Baru)
Kelas     : XI IPA 11
Sekolah : SMA Negeri 2 Semarang



Tidak ada komentar:

Posting Komentar