Rabu, 22 Maret 2017

Tugas Proyek :Teks Ulasan Film

                                   KERJA KERAS YANG TAK SIA-SIA


                                           


Judul Film      :  Mengejar Embun ke Eropa
Produser        :  Pudentia MPSS,Jabatin Bangun
Produksi         :  PT.Alam Media Puskat Picture
Sutradara       :  Haryo Sentanu Murti
Penulis          :  Haryo Sentanu Murti,  Nano Riantiarno
Pemeran        :  Rizky Hanggono, Putri Ayudya, Roberta Salzano
Durasi            :  94 menit

    
   
    Film Mengejar Embun Ke Eropa merupakan film drama Indonesia yang diproduksi oleh Alam Media Puskat Picture.Film ini disutradarai oleh Haryo Sentanu Murti ,dan menulis naskah film ini dibantu oleh Nano Riantiarno.
     Film ini menceritakan tentang anak-anak di pulau Muna,Sulawesi Tenggara,yang tinggal di wilayah krisis air yang setiap pagi mandi embun sebelum berangkat sekolah
   Puro dan Ani merupakan anak di Pulau Muna,yang waktu kecilnya cuma bisa mandi apabila ada air embun.Mereka adalah anak kecil yang hidupnya sederhana.Dan,mereka anak pulau Muna yang bisa sukses dan meraih mimpinya.
     Pada saat dewasa
    Beranjak saat mereka dewasa.Puro dan Ani berhasil meraih gelar sarjananya.Puro dan Ani suatu ketika bertemu dalam acara adat syukuran.Cinta mereka ternyata berlanjut ke pernikahan.Membangun rumah tangga yang baik antara Puro dan Ani.
    Nasib baik berpihak pada Puro,mengantarkannya ke Eropa,yaitu Vatikan,Napoli,Roma,Pompeii dan Leiden.Disana Puro bertemu dengan gadis belanda yang cantik bernama Roberta.Namun Puro menjaga kesetiaannya dan cinta terhadap istrinya yaitu Ani
   Sepulangnya dari Eropa,Pura bekerja di Universitas Delapan Penjuru Angin di Kendari(UDPA).Akan tetapi usahanya memperbaiki etos kerja untuk para dosen untuk memberantas manipulasi nilai,malah mengakibatkan dirinya dicopot dari jabatan Kepala Jurusan Sosial Ekonomi.
   Namun,loyalitas dan dedikasi Puro untuk UDPA tak pernah padam.Dan tanggung jawab Puro bertambah berat,ketika dirinya dipercaya menjadi rektor.Disamping juga universitas yang dipimpinya terkenal sebagai universitas tukang demo.
   Puro menjalankan perlawanan terhadap premanisme di kampus.dengan melibatkan seluruh potensi kampus serta membangun jaringan dengan pihak luar.
   Atas usahanya yang dilakukan Puro selama ini akhirnya membuahkan hasil.Perubahan terus terjadi,dan kesuksesan SDA(sumber daya manusia)di kampus UDPA,mengingatkan Puro pada kebiasaanya waktu kecil ketika mandi di pagi hari dengan cara mengejar embun di dedaunan pohon singkong.

Penulis    : Johansyah Al-Farisi
No           : 17(absen baru)
Kelas       : XI IPA 11
Sekolah   : SMAN 2 Semarang 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar